It Might Be You

Ayo Din! Cerita dong! Kamu tuh ya memang Melan-Plegi, nggak bisa ngungkapin perasaan pada orang lain secara terbuka. Ayo! be developet! Btw, sekarang udah lumayan, udah bisa agak Singuins dan berusaha jadi Kol. Tapi jangan terlalu Kol ya? Ntar banyak orang yang sebel ama kamu. Padahal kalo ada semut kepencet aja kamu udah BT banget ^_^ Din! beginilah hidup, tetap sabar, berdoa, berusaha dan tawakkal. Kamu pasti jadi sebuah Permata bagi orang lain. Keep Going... Go on!

Monday, August 02, 2004

Bincang Apaan Tuh! Takdir? Pilihan? Makhluk apa Tuh!?

Ada temen yang udah bapak2 datang dari Jakarta dan pengen ketemu dengan aku yang selama ini komunikasinya via YM dan email, aku juga demikian mau bertukar fikiran, karena dia juga kerap nulis di opini KOMPAS. Jadi, aku ke rumah temenku karena dia nginap disana.
Akhirnya bincang pun terjadi. Yang paling aku ingat adalah masalah Takdir dan Pilihan. Kita berdua sempet beda pendapat tentang itu walau muaranya sama. Eh... temenku yang satunya hanya bengong aja!

Aku mengatakan bahwa takdir itu kitalah yang menentukan, dan Tuhan memberikan semua takdir yang ada untuk dipilih. Tuhan sudah tahu kemana larinya tuh takdir karena Dia yang punya, sedangkan manusia, kita, tidak tahu apa-apa tentang itu alias sebuah misteri. Jadi, pada prinsipnya tuh, kita MEMILIH takdir kita. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena yang membedakan antara kita dengan Malaikat dan Syetan adalah itu, karena kita punya PILIHAN. Pilihan untuk hidup, untuk bebas, beragama, berbuat, berkehendak, berbicara dan sebagainya. Kita diberi pilihan untuk memilih SURGA dan NERAKA. Kita diberi pilihan untuk berbuat BAIK atau JAHAT. Enak khan??? Kita diberi pilihan begitu banyak...... Tapi, sayangnya memang (dan juga termasuk aku) kita lupa untuk selalu bersyukur untuk itu. Diberikan PILIHAN!

Dan dia setuju tentang hal itu, buktinya dia tidak memprotes. Tapi, mungkin karena ego atau dia lagi apa gitu.... dia mengatakan begini; "Ya... tapi seringkali pilihan yang kita pilih tidak secara bebas." Lho!!! So What different! Dia juga khan mengatakan pilihan dan aku juga. Masalah bebas atau tidak bebas khan diserahkan pada masing2 pribadinya sendiri. Bebas menentukan pilihan khan? Walau itu terpaksa itu berarti juga pilihan khan? Lalu apa yang beda!? Kalau ingin bebas ya berubah khan. Merubah pilihan kita supaya kita bebas untuk memilih dan apa yang kita inginkan. Keterpaksaan khan hanya sebatas alasan saja karena kita terkungkung dalam suatu masalah yang saat ini kita hadapi. Apakah tidak lebih bijaksana jika kita keluar dari keterkungkungan itu dan melakukan yang membuat kita tidak merasa terpaksa. So What!? Apakah itu juga sebuah pilihan juga?

Akhirnya dengan suatu pengertian dan kemakluman aku mengambil hikmah dibalik itu. Aku mengambil pelajaran dari itu. Seringkali kita berbicara tentang hal sesuatu yang sama, namun kita melihat sesuatu itu dari SUDUT PANDANG berbeda. Jadi, aku memilih (pilihan lagi khan?? Sebuah takdir lagi khan??) untuk melihat Sudut Pandang dia tentang itu. Dengan mata yang ngantuk dimatanya aku sudahi perbincangan itu ketika temenku di Kediri telpon untuk konsultasi tentang asmara.

Thanks God ^v^, Thanks Ya 4JJI, you give me experience again this night!
Sekali lagi, aku memilih berterima kasih pada Tuhan (Pilihan lagi khan?? Hidup memang pilihan!)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home